Selasa, 21 September 2010

3 Tanggung Jawab Dasar Manusia Dewasa

yang pertama ia bertanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kemudian ia juga harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan yang terakhir, tanggung jawab terhadap sesamanya .....




Jika ia lalai dalam satu saja klausal diatas, akan ada selalu hasrat yang labil yang akhirnya menodai aspek dimensi kehidupan lainnya - Sosiology

Saya turut mengambil bagian dalam terbentuknya komunitas HELPING PEDULI SOSIAL, tujuan komunitas ini dibentuk adalah untuk menyadarkan manusia- manusia kikir dengan sejuta alasannya enggan meringankan penderitaan sosial. Baik dengan dana, tenaga, maupun doa ....



Jadi komunitas saya sering membuat acara sosial seperti kunjungan ke panti, pembagian makanan 4 sehat 5 sempurna ke jalan- jalan, sampai penanaman hutan bakau. Semua itu bertujuan agar manusia- manusia yang kikir dan selalu beralasan tidak mau bertanggung jawab terhadap sesamanya bisa ikut turun langsung ke lapangan dan tergugah untuk melakukan sesuatu. Apapun itu, selama itu positif. Dengan cara mereka masing- masing.....

Dalam perjalanannya saya menjaga agar komunitas ini senantiasa tak bercorak ( Tidak berdasarkan kepada prinsip agama tertentu, paham tertentu, politik tertentu ), dan tentu saja, lebih sulit menahan hasrat ego pribadi daripada hasrat ego diluar diri anda sendiri. Itu kenyataannya. Saya menjaganya agar selalu senantiasa menempatkan kebutuhan manusia yang paling hakiki. dan itu tidak terbelenggu terhadap satu hal saja.

Tapi didalam pandangan pribadi saya, saya sungguh tidak keberatan apabila suatu saat bendera Helping musnah, dikarenakan hal- hal yang bersifat urgent dan demi kebaikan bersama - bukan segelintir orang saja. Saya lebih menekankan semangat membantu bersama ( juga bernama Helping dalam arti harafiah Bahasa Inggris ) didalam sanubari kita masing- masing daripada hanya berdasarkan atas asas sebuah Logo atau sebuah nama. Meskipun itu Logo saya sendiri, saya ikhlas. Hidup hanya sekali dan saya sudah berkomit untuk menyebarkan message ini seluas yang saya mampu. Saya sungguh percaya, apabila semua bersama- sama meringankan beban penderitaan, dan dimulai dari sekitar lingkungan masing- masing individu maka rasanya bukan perihal mustahil ini dapat dikerjakan. Tak usah menunggu Tsunami, atau Gempa dahsyat agar anda mau dengan sadar dan ikhlas memasukkan kartu ke dalam ATM dan mentransfernya ke nomor yang anda catat dari televisi.

Lakukan secara berkesinambungan, dengan media uang, ataupun dengan media lainnya. Bebaskan kreatifitas anda dalam membantu sesama. "Membantu" tidak selalu sama dengan " Uang ", lalu hal tersebut akan datang dengan sendirinya, sesuatu yang disebut- sebut sebagai ' Tuhan ikut membantu .....", dan pada akhirnya anda akan melihat, hidup anda akan lebih berkualitas dan tentram dihati.

Memang demikian adanya, setidaknya itu yang saya alami.

Saya selalu teringat pesan Ibunda Theresa yang telah ditranslate kedalam banyak bahasa.


Berikan kepada mereka apa yang mampu anda berikan, bukan berdasarkan apa yang ingin anda berikan kepada mereka ....


Dan saya akan mengingat pesan tersebut seumur hidup saya......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar