Minggu, 03 Mei 2015

Tips dan Trik Wisata Pantai di Sawarna, Banten, Jawa Barat.

Tanjung Layar, icon Sawarna
Touchdown Sawarna

Tulisan ini saya muat segera setelah usai berkunjung ke Sawarna, Banten pada tanggal 1 Mei hingga 3 Mei 2015 kemarin. Semoga post ini bermanfaat bagi kalian para traveller, backpacker, atau bahkan family trip.

1. Cara Mengakses Sawarna dari Jakarta

Setelah menghimpun informasi selama satu minggu penuh, ternyata Sawarna hanya memiliki dua akses jalur jika anda menggunakan kendaraan roda empat.

Kami memilih : Jakarta - Ciawi - Pelabuhan Ratu - Sawarna
( stopwatch : 6 Jam 41 Menit 27 Detik )

Peta Rute Yang Kami Jalani Menuju Sawarna

Jalan relatif mulus, sebaiknya menggunakan mobil yang tinggi daripada yang rendah ( kami pergi menggunakan 1 X-Trail dan 1 Honda Jazz ). Kami berangkat tepat pada pukul 4 pagi subuh. Menemui macet pada dua titik pasar tradisional dan hanya macet kira- kira 10-15 menit. Kami berhenti sebanyak 3 kali dan stopwatch tidak saya matikan untuk keperluan mengisi bahan bakar, sarapan pagi ditepi jalan, dan ke toilet. Stopwatch baru saya matikan setelah mobil masuk ke halaman parkir penginapan. Beberapa ruas jalan mengalami kerusakan dan berlubang, namun tidak separah yang kami bayangkan, dan hanya ( relatif ) sedikit yang rusak. Tantangan berada ketika anda memasuki gerbang menuju ke Desa Sawarna ( setelah melewati Pelabuhan Ratu ), jalannya naik dan turun, dan memiliki derajat kemiringan yang cukup berbahaya, karena pengemudi mobil yang rendah akan mengalami blindspot dimana pada saat menanjak naik, kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan dan kondisi fisik jalan tidak terlihat oleh mata. Itu sebabnya saya menyarankan sebaiknya menggunakan kendaraan yang tinggi.

Jalur lainnya adalah : Tangerang - Serang - Rangkasbitung - Sawarna

Saya tidak menulis banyak untuk rute ini karena team kami tidak melewati ruas jalur ini, namun dari para pengunjung yang saya ajak mengobrol di Sawarna mengatakan bahwa, mereka membutuhkan waktu lebih dari 9 jam perjalanan untuk sampai ke Sawarna. Letak kendala lebih condong kepada rusaknya jalur di hampir sepanjang jalan Serang - Rangkasbitung yang parah dibandingkan kemacetan.


2. Penginapan

Kami menginap di Villa Bukit Indah Sawarna dengan tarif Rp. 600.000 per malam dan kami menginap selama 2 malam disini.
Tampak luar Villa kami

Tampak dalam Villa kami

Deskripsi :

* Terletak dibagian paling ujung jalan Sawarna, dekat dengan pantai dan hutan, namun jauh dari keramaian dan warung makanan.

* Mampu menampung 8 orang dewasa, lebih dari itu harus menghubungi pengelola.

* Tersedia lahan parkir untuk lebih dari 6 mobil.

* Bangunan terbuat dari kayu yang di furnish dengan baik.

* Tersedia 3 buah ranjang dengan ukuran 1,5 m x 2 m dalam kondisi bersih.

* Tersedia AC, televisi, bedcover, 6 buah bantal & 6 buah guling, teras depan menghadap laut.

* Satu buah kamar mandi, satu buah kaca dengan tempat untuk mencuci wajah dan menggosok gigi dan satu buah dispenser dengan air panas dan dingin.

* Indomaret dan Alfamart tersedia dengan akses membutuhkan waktu 10 menit dari Villa dengan motor atau dengan mobil.

* Menu makanan tidak termasuk didalam biaya sewa, terpisah, dan 3 kali makan sehari dikenakan charge tambahan sebesar Rp. 95.000 per orang.

* Makanan relatif enak untuk dimakan, namun tidak disediakan ontime dan menunya konsisten sama.


 3. Targetkan Lokasi Wisata Anda

Sawarna memiliki lebih dari selusin tempat destinasi untuk anda kunjungi, baik yang formal ( mereka menarik biaya retribusi daerah sebesar Rp. 5000 orang untuk semua lokasi wisata terkenal dan terdata di Google maupun para penulis Blog ) atau non- formal, anda tidak akan menemukan nama daerah ini via Google, namun penduduk lokal tahu cara mengakses tempat ini dan memiliki nama yang berbeda- beda terkait cara lafal.

Segera setelah anda check in, pihak pengelola akan segera menawarkan anda berbagai paket perjalanan wisata yang telah mereka hafal luar kepala, tidak semua akan sesuai dengan ekspektasi anda, jadi saya sarankan, kecilkan dahulu target lokasi yang anda hendak kunjungi, cari sebanyak mungkin data lewat internet dan fokus pada tujuan anda. Beberapa lokasi terlihat indah dalam data Google, setelah dikunjungi ternyata super padat wisatawan, Pantai terbagi dalam dua wilayah yaitu Barat dan Timur dan keduanya menawarkan pesona keindahan berbeda, jadi targetkan dahulu tempat yang menarik minat anda.

Saya sendiri adalah pecinta fotografi amatiran dan menjauhi keramaian apabila tidak terpaksa jika ditempat wisata. Jadi destinasi dibawah ini adalah lokasi yang saya kunjungi bersama keenam sahabat saya lainya dan berkesan didalam benak saya.

Goa Harta Karun
Pintu masuk Goa Harta Karun peninggalan Jepang

Jaraknya sangat dekat dari penginapan, hanya membutuhkan waktu 5-10 menit untuk parkir mobil dan melanjutkan dengan cara berjalan kaki. Meskipun tertera di printout peta wisata dengan nama Goa Langir, karakter destinasi terhubung dengan : Goa Harta Karun, Goa Langir, Goa Seribu Candi, Karang Bokor dan tempat favorit kami untuk menonton sunsets : Pulo Manuk


Tidak banyak yang disajikan didalam goa selain batu mineral, lubang air, dan bebauan khas mistik. jaga sopan santun anda disini, permisi sebelum masuk, dan jangan mengambil batu apapun atau membuang sampah didalam gua.

Goa Langir
Pintu masuk Goa Langir

Sama seperti Goa Harta Karun, saya tidak mendapat kesan mendalam dengan isi bebatuan didalam, karakter bentuk batu atau hal menarik lainnya tidak saya jumpai didalam, hanya goa pendek dengan isi kosong dan beberapa lubang air yang terhubung dengan laut.

Goa Seribu Candi
Foto jam pribadi didalam Goa Seribu Candi

Ini Goa paling indah diantara ketiga gua di gugusan bagian timur Sawarna, Stalaktit dan Stalakmit terbentuk sempurna dibagian atas dan bawah gua. berwarna putih marmer berkilauan ( glittering ), menandakan proses pembentukan bentuk stalaktit dan stalakmit terbentuk ratusan tahun oleh tetesan air yang kaya akan unsur karbon dan mineral lainnya. layak untuk dikunjungi, jaga langkah anda dan berhati- hati sebab goa cenderung rendah dan batu tajam yang terbentuk bisa melukai anda.

Karang Bokor
Karang Bokor sepi dari pengunjung dan bersih dari sampah
Tempat sempurna untuk berfoto dan bersantai 

Kami menghabiskan lebih dari dua jam di spot Karang Bokor karena pantai ini relatif sepi, tidak banyak sampah non-organik, berkarakter pasir halus kekuningan dan memiliki banyak angle foto yang indah. tadinya kami memutuskan untuk menonton sunset dari arah ini, namun pemandangan sunset terhalang oleh tebing tinggi mirip dengan karang batu yang ada di Tanah Lot, Bali. Puas bersenda gurau disini, berfoto dengan para sahabat dan minum kopi, kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi untuk menonton sunset di Pulo Manuk, namun kami harus berjalan kaki kembali ke parkiran mobil sebelum masuk kearah yang paling dalam dari gugusan Timur Sawarna ini.
Bersantai dan bercanda bersama para sahabat

Karang Bokor juga merupakan pantai yang kami pilih untuk kegiatan makan malam sambil menyalakan api unggun dan barbeque memanggang ikan dan ayam dengan bantuan karyawan villa kami, menu makan malam kami minta dengan deskriptif dan kami menjelaskan dengan spesifik kegiatan barbeque yang kami inginkan seperti jenis ikan serta sambal dan kayu untuk api unggun.
Barbeque dengan api unggun ditepi pantai Karang Bokor


Pulo Manuk

Berjalan menelusuri Pulo Manuk hingga keujung kanan untuk menonton Sunsets

Pulo Manuk adalah lokasi yang paling sempurna untuk menonton sunsets di Sawarna. Pulo Manuk terletak diujung paling timur Sawarna dan harus ditempuh dengan menggunakan mobil atau motor. Karena terletak dititik terjauh Sawarna, pantai ini tidak memiliki banyak pengunjung. Cenderung bersih dari sampah dan memiliki ombak yang kadang kecil dan kadang besar secara tiba- tiba. Jika anda membawa serta putra- putri anda yang masih kecil maka anda harus senantiasa waspada terhadap pergerakan ombak. Tidak ada warung yang berjualan di sepanjang gugusan pantai ini. Penjual dagangan atau warung hanya terdapat dilokasi tempat anda memarkir motor atau mobil anda.

Pastikan anda telah sampai disini pada pukul 5 sore, berjalanlah kearah paling kanan segera setelah anda turun dari parkiran mobil. Anda akan menemukan beberapa kapal tradisional nelayan terparkir disini. Beberapa nelayan sedang memperbaiki kapalnya ketika kami tiba atau bergegas pergi berlayar pada malam harinya. Bawalah serta bekal makanan, snack, atau minuman segar lainnya serta alas untuk duduk dan kamera yang terisi baterai full. Pemandangan mewah sunsets akan menyuguhkan pemandangan alami nan eksotis. Perjalanan jauh kami terbayar sudah. Ini adalah spot destinasi favorit mayoritas para sahabat saya.
Saya sampai di Pulo Manuk, Sawarna

Sunsets sempurna dan cuaca yang bersahabat

Karang Berem
Gagal sunrise di Karang Berem

Kami bangun pada pukul 4 pagi dan bergegas bersiap untuk hunting sunrise. Perlu anda ketahui, semua titik spot untuk melihat sunrise tidak bisa diakses dengan mobil. Hanya dengan menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki sejauh kurang lebih 2 - 5 km menuju ke tempat ini, dan 2 - 5 km lainnya untuk kembali. Kami memutuskan menggunakan jasa motor sewaan perhari. Rute untuk ketempat ini cukup ekstrem dan terjal, anda bahkan diharuskan melewati jembatan sederhana buatan penduduk dengan bobot motor dan badan orang dewasa yang berat ditambah kondisi gelap gulita akan cukup memacu adrenaline anda. 
Jembatan gantung yang kami lalui dengan motor, tiada akses lain

Tantangan lainnya adalah, kondisi jalan yang super sempit, berbatu, rusak, terjal dan curam, dan yang paling menyebalkan adalah berlumpur. ini menyulitkan semua pejalan kaki dan para pengendara sepeda motor. Sesampainya di Karang Berem kami harus menahan kecewa, sebab matahari tertutup awan tebal hitam bekas hujan semalam. Pemandangan yang ada didepan mata. menurut opini pribadi saya, masih kalah dengan semua panorama yang kami lihat dibagian timur Sawarna kemarin.

Tetap semangat meski gagal sunrise

Kawan saya sempat mengalami musibah karena tidak berhati- hati ketika melangkah masuk kedalam pantai dan pergerakan ombak selatan yang ekstrem menhanyutkan langkah kaki dan pandangannya. Ombaknya kadang kecil setinggi mata kaki, satu detik kemudian, bisa kencang dan setinggi 2- 3 meter menghempas ke arah pantai. Hal ini meyulitkan pandangan berjalan kawan saya, dan kakinya masuk kedalam karang yang memiliki kedalaman air lumayan, walhasil gadget teranyar abad ini harus tenggelam dan terendam air. Keadaannya masih koma hingga tulisan ini saya turunkan. Semoga lekas pulih dan bisa menyala lagi. Kami, tentu saja turut berduka.

Lagon Pari
Ekplorasi bibir pantai Lagon Pari dengan motor

Lagon Pari adalah nama sebuah pantai diantara Karang Berem dan menuju ke Karang Teraje. Kami hanya melewati Lagon Pari untuk menuju ke Karang Berem. Kami menikmati sekali asyiknya menyusuri bibir pantai dengan motor kami diatas pasir langsung. Serasa di iklan- iklan perjalanan mewah. Pemandangannya cukup indah dan matahari belum tinggi diatas kami. Rute Lagon Pari juga jauh lebih mudah daripada Karang Berem dan hampir tak ada kendala berarti.



Karang Teraje
Karang Taraje atau disebut Karang Teraje

Saya mempunyai dua buah kata untuk menggambarkan Karang Teraje : " Indah dan Berbahaya ". Ini adalah lokasi kedelapan sekaligus terakhir dari petualangan kami selama 3 hari dan 2 malam di Sawarna. Karang Teraje berbentuk pantai dengan komposisi 90% batu karang besar dan tajam dan 10% lainnya pasir. Yang menonjol dari Karang Teraje adalah bentuk karangnya yang raksasa, setinggi 5 meter dan sepanjang 15 meter. Karang ini otomatis menjadi bangunan alami penghalang antara anda dan hempasan ombak yang super ekstrem. Tinggi ombaknya bisa melampaui tinggi karang, yang artinya diatas 5 meter dan kecepatannya mampu menghempaskan badan orang dewasa sejauh 5- 10 meter terhempas kearah pantai. Ombak yang buyar menghempas karang dan jatuhnya buih air akan membentuk karang seolah- olah menjadi air terjun. Panorama inilah yang banyak terpampang di Google, jikalau anda mencari kata kuncinya.

Saya menemukan fakta ini dengan cara yang bodoh dan berbahaya. alih- alih menjaga jarak dengan hempasan ombak, saya dan dua sahabat saya lainnya yang sampai terlebih dahulu, malah menanjak naik keatas karang raksasa ini. Beberapa shoot video sempat saya lakukan dan juga memfoto sobat saya. detik berikutnya ombak yang tingginya melampaui badan saya ( ingat, saya sudah berdiri diatas karang setinggi 5 meter ) datang menghempas tiba- tiba. Sadar akan bahaya yang mengancam, kami lekas turun menjauh dari atas karang ini. 
Puncak tertinggi dan tempat paling berbahaya di Karang Teraje 

Satu detik sebelum saya sadar bahaya yang mengancam


Bahaya ombak raksasa rupanya tidak saja mengintai dari balik Karang Teraje raksasa ini. Karang yang bentuknya kecil sekalipun, apabila terhempas ombak besar dan kuat, hempasannya mampu mendorong siapa saja dengan kuat dan membuat orang dewasa terjerambab serta menyeret kulit anda diatas karang yang tajam dibawah kaki anda. Kami menunggu datangnya ombak besar di karang kecil ini untuk keperluan dokumentasi foto dan video. Ketika ombak tiba, tubuh kami bertujuh tidak mampu menahan kuatnya laju ombak. kami semua jatuh bebas menghempas karang dibawah kami dan luka sobek mengangga di sepanjang tubuh kami. Harga yang mahal untuk sebuah dokumentasi. Kami beruntung Laut Pantai Selatan hanya menegur kelalaian kami dengan caranya yang paling lembut. Ternyata bahaya di Karang Teraje ini sudah banyak menelan korban nyawa. Saya melakukan riset kecil- kecilan setibanya saya di Jakarta. Berhati- hatilah diarea ini. Semoga anda lebih bijaksana daripada kami.

Foto Epic Part 1
 Foto Epic Part 2
Foto Epic Part 3

dan ini membuahkan hasil lecet dan sobek kulit disekujur badan dan kaki kita semua.




3. Barang Yang Perlu Anda Pertimbangkan Untuk Dibawa


A. P3K

Setelah saya bercerita terhempas ombak kuat di Karang Teraje demi beberapa lembar foto dan video, kaki saya terluka cukup serius dan sobek di lutut sampai daging terbuka sebesar 2- 4 cm dan banyak dibeberapa area kaki. Puskesmas dan dokter tidak sempat kita cari di dalam area Desa Sawarna dan beberapa toko yang menjual Betadine, mematok harga yang cenderung tinggi dan Alfamart serta Indomaret tidak menjual peralatan P3K ini. Bawalah serta untuk berjaga- jaga.

B. Payung atau Jas Hujan

Setiap malam kami selalu gagal menemukan bintang dimalam hari dan pada tengah malam hujan turun dibulan awal Mei. Bawalah serta untuk berjaga- jaga, meski tidak hujan, Payung akan melindungi anda dari terik matahari ketika mengeksplorasi Sawarna.

C. Sepatu Outdoor

Anda dipastikan akan berjalan kaki sejauh 2,6 km untuk hunting sunrise dipagi hari dengan kondisi jalan setapak yang buruk, atau offroad dengan sepeda motor sewaan dengan kondisi jalan yang belum memadai. Kadang berpasir, kadang berlumpur tebal, kadang berbatu dan berlubang. Kaki anda dipastikan akan kotor, atau kesulitan mengimbangi karakter jalan setapak yang berbukit naik dan turun. Pertimbangkan kenyamanan anda dengan membawa serta sepasang sepatu yang nyaman.

D. Senter yang memadai dan Batu Baterai

Senter akan anda gunakan baik dipagi hari ketika berjelajah untuk hunting sunrise dan untuk jalan kembali pulang pada kendaraan anda setelah selesai menonton sunsets. Senter kepala atau biasa disebut headlamp juga bermanfaat bagi anda yang mengeksplorasi gua di siang atau sore hari.


4. DO and DON'T List

Do :

1. Bertanya mengenai harga makanan atau jasa sebelum menggunakannya.
2. Permisi dengan santun kepada makhuk yang terlihat atau tidak terlihat dimanapun anda berada.
3. Provider XL adalah yang terbaik di area Banten, Sawarna.
4. Membawa bekal makanan instan karena menu makanan di Sawarna cenderung monoton dan sama.
5. Membawa pengganti pengemudi untuk keadaan darurat.

Dont's :

1. Mengambil apapun dari dalam gua.
2. Tidak mengucapkan permisi saat masuk atau keluar dari gua.
3. Membawa biota atau batu apapun dari sepanjang pesisir pantai selatan sebelum permisi. 
4. Membuang sampah sembarangan baik di pantai maupun di dalam gua.
5. Berbicara kasar atau kotor di Sawarna.
6. Berbuat mesum dan tidak senonoh di area sekitar gua.
7. Berjalan sendirian di sepanjang pantai atau di area sekitar gua sambil melamun.
8. Mengabaikan keselamatan diri sendiri dan kawan anda demi foto ditempat yang berbahaya.
9. Meminta sesuatu kearah laut baik secara sadar maupun tidak sadar ( keceplosan )
10. Menganggap remeh cerita rakyat penduduk setempat atau bahkan meremehkan.

Kami secara tidak sadar dan tanpa sengaja mengabaikan beberapa poin diatas dan berbuah petaka seperti melihat penampakan hantu yang meninggal dengan kondisi mengenaskan, para jin atau makhluk penjaga gua setempat, dan cedera fisik meski minor hanya karena saya meminta diberikan ombak tinggi untuk dokumentasi. Jaga selalu sikap dan prilaku anda dan berpikirlah positif.

5. Estimasi Budget Sawarna

Kami satu team berjumlah 7 orang dan menggunakan 2 buah mobil. Estimasi ini adalah untuk 3 hari 2 malam.

1. Bensin Jakarta - Sawarna : 

X-Trail : Rp. 400.000 x 2 ( PP ) = Rp. 800.000
Jazz      : Rp. 300.000 x 2 ( PP ) = Rp. 600.000 , sehingga total bensin adalah Rp. 1.400.000

2. Penginapan : 2 malam x Rp. 600.000 = Rp. 1.200.000

3. Biaya makan 1 hari ( 3 kali ) Rp. 95.000 x 2 hari x 7 orang = Rp. 1.330.000
( kami menekan biaya ini dengan membuat sarapan sendiri dari logistik yang kami bawa )

4. Sewa motor untuk mencapai tempat yang tidak mungkin dicapai dengan mobil dan terlampau jauh jika berjalan kaki : 4 motor x Rp. 120.000 ( seharian dan sudah termasuk bensin ) = Rp. 480.000

5. Satu lokasi wisata seharga Rp. 5.000 per orang x 7 orang x 5 destinasi = Rp. 175.000

Total Biaya adalah Rp. 4.585.000 : 7 orang = Rp. 655.000 per orang untuk 3 hari 2 malam, diluar daripada jajan pribadi, kebutuhan pribadi lainnya, uang tol, uang tips untuk guide. ( Budgeting at 1 Mei 2015 )


Tulisan ini saya dedikasikan bagi para sahabat yang setia menemani sepanjang perjalanan, dari proses awal hingga akhir, saling membantu dan bertenggang rasa, para penduduk lokal di Sawarna ( jangan lupa memajukan ekonomi mikro disana dengan membeli sesuatu dari mereka selama di Sawarna ) dan kalian para pembaca yang kemungkinan besar akan mengunjungi Sawarna. Semoga ulasan saya bermanfaat bagi anda semua. Happy Travelling!

dari kiri ke kanan
Hendra Fu, Santi Lim, Dean Lugisto, Okanata, Laurent, Maemunah dan Heru

1 Mei 2015 - 3 Mei 2015
Sawarna