Rabu, 22 September 2010

Pulau Pramuka - Kepulauan Seribu



Nama resminya seharusnya Pulau Pramuka di Teluk Jakarta, bukannya Kepulauan Seribu lagi sejak tahun 2001. Tapi keburu terkenal dengan nama Kepulaun Seribu. Berjarak 2 jam perjalanan dan ditempuh dengan kapal nelayan ber- diesel dari Muara Angke - Muara Karang, Pluit dengan biaya per satu orang dewasa Rp. 30.000. Jika anda menyebrang kesana dengan kapal Fery besar dari Pantai Marina - Ancol, biayanya bisa berkali- kali lipat, tergantung kemewahan kapal yang anda pilih.

Dermaga Panjang ala kolonial Belanda menyambut anda setibanya di Pulau Pramuka. Dalam perjalanan kesana, anda akan melewati beberapa Pulau wisata lainnya. Salah satu pulau yang sampai hari ini saya belum kesampaian menginjakkan kaki kesana adalah Pulau Burung. Isinya ya burung semua. Tidak seperti Pulau Pramuka yang merupakan tujuan wisata, Pulau Burung dimaksudkan untuk kawasan konservasi Suka Marga Satwa. Saya akan meluangkan waktu berlabuh disana kapan- kapan. 

Diwajah bagian depan Pulau Pramuka anda akan menemukan Puskesmas yang sudah dibangun dengan apik ( terakhir kali saya kesana, puskesmasnya sudah jadi, namun tutup, karena saya kesana pada akhir minggu ). Alat transportasi utama didalam Pulau Pramuka ialah berjalan kaki, dikarenakan memang Pulau ini tidak terlalu luas dengan kapasitas penduduk kurang dari 100 kepala keluarga. Penduduk disini sangat ramah dan tidak mata duitan. Sopanlah dengan mereka, kali lain anda berkunjung kesana lagi, anda akan diminta untuk tinggal dirumah mereka saja, tidak di Cottage.

Cottage disini terletak persis dibibir pantai, baik di bagian depan pulau, maupun belakang pulau, posisinya selalu persis dibibir pantai. Ini membuat anda memiliki akses pribadi kearah pemandangan laut yang biru kehijau- hijauan. Cottage nya sendiri relatif murah kalau saya bilang, antara Rp. 250.000 - Rp. 350.000 pada tahun 2009 per-malam dan muat hingga 8 orang dewasa. Saya hanya sekali pernah menginap di Cottage nan nyaman dan tak kalah dengan Putri Duyung Cottage ini. Kali lain saya mengunjungi pulau ini, seorang teman mengajarkan saya untuk liburan ala backpacker dengan menyewa pemukiman penduduk yang bisa disewakan dengan harga satu rumah yang muat 10 - 15 orang = Rp. 150.000 - Rp. 250.000 per malam - lengkap dengan snack sore gratis dan kopi serta teh setiap pagi.

Sebenarnya kalau mau jujur, tak banyak yang bisa anda lakukan di Pulau Pramuka ini. Pilihannya adalah : Scuba Diving  ( menyelam dengan peralatan tabung lengkap ), Snorkling ( menyelam - tanpa tabung oksigen ),  Memancing, Banana Boat, Kayaking ( mendayung perahu ) serta mengunjungi kawasan pelestarian penyu. Bapak penjaga disana mengaku inilah tempat resmi untuk membiakkan sekaligus penangkaran penyu yang hampir masuk dalam daftar langka dalam list Fauna Indonesia. Dan cara pelepasannya pun "dipikirkan". Kelak setelah saya pulang dari Pulau Pramuka, didalam kapal, saya menemukan beberapa anak muda yang berhasil "membawa" anakan penyu sebagai "oleh-oleh". Aneh!. Tapi saya tak mau berburuk sangka pada si bapak penjaga penyu yang sudah berbaik hati menerangkan panjang lebar.

Inilah Induk Penyu, konon bapak Presiden kita menamainya SBY, ketika beliau menyempatkan diri berkunjung kesana. ( Pengakuan pak penjaga ). Cangkangnya unik, meliuk masuk kedalam karena cacat sedari lahir katanya.




Inilah hasil anakan dari Induk betina diatas, ketika saya berkunjung kesana, saya menemukan lebih dari 100 anakan yang berhasil menetas dengan sempurna.







Penyu dengan corak yang sama dengan kawasan penangkaran berhasil dibondol pulang beberapa anak muda sebagai "oleh- oleh"







Beberapa hal menarik lainnya yang bisa anda lakukan disana adalah, apabila anda menginap di bibir pantai, sempatkan menunggu kawanan lumba- lumba Teluk Jakarta ( Badannya tidak sebesar yang anda lihat di Ancol atau di tivi, dan warnanya coklat kehitaman dengan motif totol putih ). Kawanan ini rutin mengunjungi depan bibir Pulau Pramuka yang kaya ikan setiap pukul 5 pagi - 6 pagi. Jadi jangan sampai kelewatan. Sayang saya tidak berhasil membidik foto mereka karena lupa membawa kamera ketika ngopi dibibir pantai pagi- pagi.

Kegiatan lainnya yang positif adalah anda bisa turut serta " menanam kembali " terumbu karang dengan donasi per- terumbu karang Rp.25.000, lalu anda akan dipinjamkan peralatan snorkling dan terumbu tersebut diberi Tag nama anda. Saya pernah turut serta menanam sepasang terumbu karang cantik pada tahun 2007, lalu ketika saya kembali lagi ke tempat yang sama pada tahun 2008, terumbu saya sudah meninggi hampir 50 cm dan kian melebar dan meninggi pada tahun 2009 ( Jenis terumbu yang ditanam beragam, ada yang mudah tumbuh, ada pula yang tidak ). Saya tidak berhasil menemukan Tag nama saya. Namun saya percaya, terumbu yang saya tanam kini telat berubah menjadi kumpulan terumbu cantik berwarna pink dan keunguan. Banyak sekali ikan warna - warni cantik yang hilir mudik di antara terumbu hasil donasi ini.

Prosesi penanaman kembali Terumbu Karang.


Sisanya saya menikmati panorama pulau dengan air yang bening dan bersih sambil menyantap aneka seafood khas setempat yang harganya lebih murah dibandingkan dengan beras disana. Pulau Pramuka - atau Pulau disekitar perairan Teluk Jakarta dapat menjadi alternatif bagi anda yang ingin menghabiskan weekend dengan  santai lagi murah. Total saya membawa Rp. 500.000 didalam dompet ( pastikan anda selalu membawa uang lebih, disana tak ada mesin ATM ), namun hanya terpakai kurang dari Rp. 300.000. Tak banyak yang bisa anda belanjakan disana selain makanan, rokok dan bermain. Andapun bisa berkeliling ke pulau- pulau lain yang dekat dengan Pulau Pramuka ( jaraknya hanya 10 - 15 menit ) dengan ongkos per orang Rp. 3.000, sebutannya Ojek Air.


Gambar ojek air yang saya maksud


Pemandangan dari sisi sebelah barat Pulau Pramuka

Matahari yang mengantar kepulangan saya kembali menuju Jakarta

Ijinkan saya untuk mengingatkan untuk menjaga kesehatan dengan baik dan membawa perlengkapan obat- obatan sendiri karena jika anda berkunjung pada akhir minggu, dijamin askes puskesmas maupun dokter tidak terdapat di Pulau ini.

Senantiasa mengisi bak mandi penginapan anda dan rajin- rajinlah me - recharge batere handphone, laptop maupun kamera anda, dikarenakan listrik di pulau ini tidak 24 jam, bahkan hingga January 2010 saya bertandang kesana, masih sama kondisinya. rata- rata listrik menyala antara 10 - 14 jam saja dan di sore hingga larut malam hari.

Dan jangan lupa untuk menjaga sopan- santun anda ketika bertandang di Pulau ini. Mayoritas penduduk di pulau masih kental dengan adat istiadat tradisional dan cukup religius.

Selamat berlibur !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar